Labels

Friday 11 December 2015

Tips dan trik Bisnis dengan hypnotis (Halal).. Hypnosis for selling

Untuk anda para bisnisman atau pengusaha awal, masih merintis usaha ?
Ada tips dan trick bagaimana berkomunikkasi dengan konsumen anda..

ini dia sedikit Pengantar dari ebook willy wong :
Untuk mendownload ebook secara gratis link ada di bawah..

Hypno sis for Selling , sebagaimana saat ini sangat marak dijumpai sebagai topik di berbagai pelatihan di bidang penjualan, sebenarnya merupakan penerapan teori-teori hipnosis (hipnotis) modern dalam bidang penjualan (selling) .  
Seperti halnya pemahaman awal hipnosis pada umumnya hingga saat ini, masih banyak pula terdapat persepsi awal yang keliru dari sebagian masyarakat berkaitan dengan Hypnosis for Selling . Pernah seorang rekan bercerita kepada saya bahwa ia sempat berdebat keras dengan keluarganya saat hendak mengikuti sebuah pelatihan bertemakan Hypnosis for Selling , karena persepsi yang salah dari pihak keluarga tentang pemahaman hipnosis yang sesungguhnya.
  Kejadian hampir serupa sempat saya alami pula. Dalam suatu pelatihan internal yang saya rencanakan kepada tenaga penjualan di perusahaan, pihak atasan sempat meminta saya untuk mengganti istilah Hypnosis for Selling karena tidak ingin mendapat stigma sebagai perusahaan yang mengajarkan hipnotisme kepada tenaga penjualannya!  
 
Sebagaimana kegiatan hipnosis modern yang menggunakan pemahaman teknik yang murni ilmiah, maka demikianlah pula sebenarnya yang diterapkan dalam H y p n o s i s f o r S e lli n g . Ini merupakan teknik yang sangat masuk akal pula dalam memanfaatkan komunikasi kepada pikiran bawah sadar manusia.  
Meskipun terdapat beberapa pihak yang menyatakan bahwa
Hypnosis
for Selling tidak serta-merta dapat diklaim sebagai bagian langsung dari keilmuan hipnosis (seperti halnya S t a g e H y p n o sis atau Hypnotherapy ), namun bagaimanapun juga terdapat relevansi yang kuat dari kedua sisi ilmu hipnosis dan ilmu penjualan, sehingga pemanfaatan teori-teori hipnotisme untuk melakukan penjualan akan sangat efektif untuk digunakan.  Mengapa demikian? Karena kedua-duanya menitikberatkan pada pemberdayaan kualitas komunikasi manusia!  
Telah diketahui bahwa bidang penjualan sendiri merupakan bidang profesi paling tua dan paling dasar di dunia yang melibatkan komunikasi. Bidang penjualan sudah jauh lebih dulu hadir sebelum dikenal profesi lain yang menggunakan komunikasi pula seperti trainer , MC, komedian, dan sebagainya.  
Terlebih lagi, bidang penjualan juga menjadi unsur dasar segala jenis profesi. Seorang trainer , misalnya, sebelum ia melakukan pekerjaannya dalam memberikan pelatihan bagi pesertanya, ia “menjual” dirinya terlebih dahulu beserta manfaat pelatihannya.
 
Profesi lain yang jarang melibatkan interaksi sosial, seperti sekretaris, akuntan, ataupun programmer , bagaimanapun juga tetap melakukan unsur penjualan dalam kegiatannya, yaitu “menjual” kapabilitas ilmunya kepada pihak lain.  
Faktor utama yang menjadikan proses penjualan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan profesi lainnya adalah pemanfaatan komunikasi kepada pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.  Faktor komunikasi ini bersifat mutlak, dalam kaitannya untuk menyampaikan ide/gagasan kepada pihak lain untuk disetujui/dipercayai. Seorang penjual yang baik akan dapat disimpulkan sebagai seorang komunikator yang kompeten, yang mampu menyampaikan informasi manfaat dari barang/jasa yang dijualnya kepada pihak lain.  
Hal inilah yang sebenarnya mendasari adanya suatu persamaan faktor dari kegiatan penjualan dengan ilmu hipnosis, yaitu komunikasi, karena hipnosis sendiri adalah ilmu komunikasi yang menitikberatkan pada pikiran bawah sadar manusia (subconscious mind) .  Jadi pada prinsipnya H y p n o s i s f o r S e lli n g memanfaatkan kaidah- kaidah hipnotisme dalam berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar untuk diterapkan dalam bidang penjualan.  
Menurut teori hipnosis, pikiran bawah sadar merupakan pikiran yang lebih banyak memegang kendali terhadap tindakan dan perilaku manusia, yang persentasenya berkisar 88% dibanding dengan pikiran


sadar yang hanya 12%. Maka penyampaian suatu ide/gagasan dalam komunikasi akan lebih dapat diterima secara efektif apabila mampu mencapai pikiran bawah sadar lawan bicara.  
Maka apabila diaplikasikan dalam kegiatan penjualan, penyampaian ide secara persuasif (bujukan) agar calon pembeli / prospek setuju dan membeli dari kita akan lebih mudah dilakukan apabila komunikasi kita mampu menjangkau pikiran bawah dari calon pembeli / prospek. Oleh karena itu penerapan pola-pola bahasa hipnosis dalam teknik menjual menjadi hal yang perlu dipelajari dan diterapkan oleh si penjual.  
Pola-pola bahasa hipnosis yang digunakan dalam Hypnosis for Selling akan mengacu pada prinsip bagaimana cara menyampaikan sugesti (pesan kepada pikiran bawah sadar) dengan gaya Permissive (himbauan), yaitu secara tidak langsung, bukannya sugesti secara langsung yang bertipe Authorian (perintah).  
Penggunaan gaya
Authorian seperti yang digunakan pada Hipnosis
Pertunjukan
(Stage Hypnosis) tidak akan berjalan secara efektif dalam H y p n o s i s f o r S e lli n g . Mengapa? Karena dalam kegiatan penjualan kecil sekali kemungkinan untuk dapat melakukan tes sugestibilitas (mencari tahu apakah seseorang sangat responsif terhadap sugesti dari orang lain atau tidak).  

Jadi
H y p n o s i s f o r S e lli n g bukanlah mengajarkan agar Anda melakukan perintah kepada calon pembeli / prospek untuk secara serta- merta membeli dari Anda. Atau lebih jauh lagi dengan menggunakan r a pid in d u c tio n (induksi cepat) seperti menarik lengan lawan bicara secara tiba-tiba dan langsung diberikan sugesti.  
H y p n o s i s f o r S e lli n g lebih banyak mengaplikasikan penyampaian sugesti secara Permissive atau tidak langsung. Teknik penyampaian sugesti secara tidak langsung ini diperkenalkan oleh ahli hipnotis jenius yang bernama Milton Erickson (1901-1980). Kini metode penyampaian secara tidak langsung ini oleh kalangan hipnotis disebut sebagai Ericksonian Hypnosis.  
Bagi Anda yang mempelajari NLP (Neuro Linguistic Programming) pasti mengenal sosok Milton Erickson ini. Ya, ia adalah salah satu figur yang dipelajari dan dimodel oleh John Grindler dan Richard Bandler, penemu kaidah cara berpikir dan berkomunikasi secara efektif yang dinamakan Neuro Lingustic Programming (NLP) tersebut. Oleh karenanya, sebagian besar cara berkomunikasi dalam H y p n o s i s f o r Selling pada dasarnya mengacu pada prinsip Ericksonian Hypnosis, yang akan sangat serupa pula dengan kaidah NLP.  
Selain digunakan untuk mempengaruhi lawan bicara dengan Permissive , H y p n o s i s f o r S e lli n g juga memanfaatkan aspek self - hypnosis (hipnosis diri) untuk memperkuat motivasi dan pengembangan diri bagi si penjual. Sebuah kepercayaan diri dalam menjual menjadi faktor kunci,
 
sebagaimana juga sebuah kepercayaan diri yang mutlak diperlukan dari seorang penghipnosis untuk dapat menghipnosis subjeknya.  
Kaidah hipnosis berprinsip bahwa semua orang dapat dihipnosis, asalkan seseorang tersebut memahami komunikasi, bersedia secara sukarela, dan memiliki kemampuan fokus.  Prinsip yang sama berlaku pada H y p n o s i s f o r S e lli n g , bahwa sebenarnya semua orang dapat dibujuk secara persuasif atau diprospek, dengan syarat-syarat yang sama seperti di atas.  
Lebih lanjut lagi, dengan memiliki kemampuan komunikasi, semua orang dapat menghipnosis orang lain. Kemampuannya boleh jadi telah tumbuh sebagai bakat, sebagaimana halnya orang yang memiliki bakat berkomunikasi, namun dapat pula ditumbuhkan dan dipelajari. Maka, sama halnya pula dalam kegiatan penjualan, pada prinsipnya semua orang dapat melatih kompetensi dalam menjual.  
Teknik-teknik dalam
Hypnosis for Selling akan dapat Anda baca dan kita pelajari bersama-sama pada bab berikutnya...



Download ebook disini

No comments:

Post a Comment

koment dengan kata kata yang baik